Jumat, 03 April 2015

nutrisi kuda

I.      PENDAHULUAN



1.1    latar belakang

Pencernaan adalah proses pemecahan pakan secara mekanis dan kimia menjadi struktur kimia sederhana yang sebagian besar larut dalam air dan siap diabsorpsi melalui membran mukosa yang membatasi saluran usus, protein dipecah menjadi asam-asam amino dan karbohidrat menjadi gula sederhana dan volatile fatty acids.
Sistem pencernaan kuda merupakan kombinasi fungsi pencernaan ruminan dan non ruminan, yaitu mempunyai lambung relatif kecil tetapi efisien menggunakan biji-bijian seperti pada babi, dan mempunyai sekum dan kolon besar untuk menggunakan pakan kasar (roughage) dibantu mikroorganisme untuk produksi energi dan vitamin B, jadi fungsinya mirip rumen pada sapi, mitokondria yang ada di semua sel menghasilkan energi dari gula sederhana sebagai hasil akhir pencernaan biji-bijian, rumput, atau bahkan kulit kayu.
Dalam pengertian sederhana energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja. Energi merupakan zat gizi yang banyak dibutuhkan ternak ruminansia setelah air. Banyaknya energi yang terkandung di dalam pakan atau energi yang dibutuhkan ternak ruminansia dapat dinyatakan dalam berbagai cara, seperti energi metabolis, martabat pati, atau total digestible  nutrient
Kebutuhan ternak akan zat makanan terdiri dari kebutuhan hidup pokok dan kebutuhan untuk produksi. Kebutuhan hidup pokok pengertiannya sederhana yaitu untuk mempertahankan hidup. Ternak yang memperoleh makanan hanya sekedar cukup untuk memenuhi hidup pokok, bobot badan ternak tersebut tidak akan naik dan turun. Tetapi jika ternak tersebut memperoleh lebih dari kebutuhan hidup pokoknya maka sebagian dari kelebihan makanan itu akan dapat dirubah menjadi bentuk produksi misalnya air susu, pertumbuhan dan reproduksi ini disebut kebutuhan produksi.

1.2    Rumusan Masalah

Ø  Nutrien esensial
Ø  Biji-bijian
Ø  Konsumsi pakan
Ø  Evaluasi dan formulasi pakan
Ø  Penyusunan ransum


1.3    tujuan penulisan

Ø  untuk memberikan informasi tentang nutrisi kuda kepada pembaca
Ø  sebagai tugas kelompok mata kuliah nutrisi non ruminansia


1.4   
II.               PEMBAHASAN


2.1         Nutrien Esensial

Kebutuhan nutrien kuda untuk hidup pokok, kerja, dan reproduksi identik jenisnya dengan yang dibutuhkan oleh manusia, hewan kesayangan, dan hewan ternak lainnya. jumlah kebutuhan kuda sangat bervariasi sesuai kondisi. Energi yang dibutuhkan kuda pacu melebihi hidup pokok hingga 50-100 kali lipat. Kuda yang bekerja keras mengeluarkan keringat dengan garam sebanyak 2-3 ounces (1 ounces = 28 g) pada hari panas. Kebutuhan kalsium anak kuda tiga kali lipat karena tulang-tulang tumbuh dengan cepat. Nutrien esensial adalah air, energi (karbohidrat dan lemak), protein, mineral, dan vitamin.

A.      Air

Air adalah nutrien paling penting dan sering diabaikan, fungsi air untuk mengatur temperatur, menjaga keutuhan sel atau bentuk sel, transportasi nutrien, dan sebagai pembawa dalam proses pencernaan, absorpsi, dan eliminasi. Kuda dewasa minum 2 hingga 12 gallon (7,57 l hingga 45,42 l) tergantung, panas, kerja, dan jenis pakan yang dimakan. Kandungan kadar air yang rendah karena temperatur tinggi menambah konsumsi air. Berkeringat menyebabkan kebutuhan air dua atau tiga kali  kebutuhan normal. Sebaliknya, kuda yang makan pastura segar, mungkin mengandung 80% air, nampak mengabaikan bak air.
Jika kuda dipaksa minum air bergaram, keseimbangan elektrolit dan tekanan intraseluler terpengaruh dan menyebabkan dehidrasi, bila air terasa bergaram bagi manusia, itu berarti terlalu bergaram bagi kuda. Kasus overhidrasi (minum yang berlebihan) terjadi pada kuda sakit.



B.       Energi (karbohidrat dan lemak) 

Energi (karbohidrat dan lemak) Molekul organik kompleks karbohidrat terbentuk pada daun dengan fotosintesis dari CO2, air, dan garam anorganik, menggunakan energi dari matahari, dalam suatu proses yang dikatalisasi oleh klorofil, daun mengandung karbohidrat dapat larut yang mudah dicerna; batang secara kimia kompleks dan kurang tercerna. Biji tanaman tinggi kadar patinya dan tinggi kecernaannya. Biji jagung mungkin tercerna 80%.
Bila tanaman mendekati dewasa, dengan cepat terbentuk senyawa kimia karbohidrat kompleks pada dinding selnya yang disebut selulosa dan lignin – secara bersama-sama disebut serat kasar yang sulit dicerna oleh kuda, Beberapa selulosa dapat dicerna tetapi sedikit lignin yang dicerna. Kondisi kuda adalah suatu ukuran yang baik bagi konsumsi karbohidrat, bila kuda gemuk, berarti kuda makan karbohidrat terlalu banyak; bila kurus, terlalu sedikit.
Lemak adalah karbohidrat padat dan minyak adalah karbohidrat cair. formula satu lemak C57H104O6 menunjukkan tingginya rasio karbon (sumber energi) dan hidrogen terhadap oksigen. Lemak menyediakan 2,5 kali energi lebih banyak daripada karbohidrat pada berat yang sama. Persentase lemak tertinggi terdapat pada biji tanaman, misalnya 10% pada biji alfalfa. Asam linoleat, satu derivat lemak, penting untuk kesehatan bulu kuda. Pakan kuda normal sedikit mengandung asam lemak ini, penambahannya pada pakan memperbaiki bulunya.

C.      Protein

Protein menyediakan bahan untuk membuat jaringan otot, protein diperlukan untuk anak kuda yang sedang tumbuh dan induk laktasi, dan hidup pokok kuda-kuda dewasa. Pakan praktis mengandung protein 18% untuk kuda yang disapih dini hingga kurang dari 10% untuk kuda dewasa. Pakan yang mengandung 12% protein lebih dari cukup untuk kuda yang bekerja keras daripada 10% atau kurang. Protein adalah kompleks molekul karbon, hidrogen, oksigen, dan nitrogen yang dibuat dari kombinasi 22 asam-asam amino. Asam-asam amino esensial tidak dapat dihasilkan dengan proses pencernaan dan metabolisme.
Beberapa asam amino mungkin kurang dalam pakan. Suatu protein yang bermutu tinggi mengandung  persentase asam-asam amino esensial tinggi dalam proporsi yang dikehendaki. Susu adalah contohnya. Rumput dan legum yang baik adalah sumber protein yang cukup.
Sintesis protein mikrobia terjadi di sekum dan kolon, tetapi pencernaan dan absorpsinya tidak diketahui,  kira-kira 0,7% lisin dalam pakan cukup untuk pertumbuhan kuda sapihan. Protein sering ditunjukkan sebagai persentase total atau protein kasar atau protein tercerna (digestible protein/DP). Defisiensi protein tidak kentara dan sulit didiagnosis hingga sudah terlambat. Kuda lambat atau berhenti tumbuh, nafsu makan berkurang, rambut badan kasar, dan kerdil bila defisiensi parah terjadi dalam waktu lama. Produksi susu pada induk laktasi berkurang dan nafsu makan juga berkurang.

D.      Mineral

Mineral sangat penting untuk pertumbuhan tulang, gigi, dan keseimbangan asam-basa, reaksi-reaksi enzim, transport oksigen, perkembang-biakan, respons otot dan syaraf, mineral mayor digunakan dalam jumlah besar pada pakan kuda standard, yaitu garam, kalsium, dan fosfor. Mineral-mineral itu adalah senyawa-senyawa anorganik (tidak mengandung hidrokarbon) yang ditambang, diproses, dan ditambahkan pada pakan hewan.
Garam sebaiknya disediakan bebas pada semua hewan setiap saat di tempat yang terpisah dari sumber kalsium-fosfor agar kuda tidak dipaksa makan kalsium-fosfor untuk mencukupi kebutuhan garam, hanya kuda yang menggunakan garam cukup banyak saat berkeringat pada saat bekerja keras saat temperatur tinggi. Garam menstimulasi sekresi saliva, sangat dibutuhkan untuk reaksi beberap enzim, dan meningkatkan selera makan. Karena jumlah garam yang dibutuhkan bervariasi tergantung iklim dan aktivitas kuda, pakan yang mengandung ½ hingga 1% biasanya cukup untuk kebutuhannya.
Defisiensi garam dalam waktu lama dapat menghilangkan nafsu makan, bulu kasar, mengurangi pertumbuhan, dan mengurangi produksi susu, sejumlah besar garam sebaiknya tidak digunakan untuk meningkatkan konsumsi biji-bijian seperti pada pemberian pakan sapi. Karena adanya perbedaan toleransi individu kuda terhadap garam, pemberian garam yang dicampur biji-bijian tidak praktis.
Kalsium dan Pospor penting untuk pertumbuhan tulang, meskipun pertumbuhan tulang pada kuda dewasa telah berhenti, kehilangan metabolik terus terjadi selama hidupnya, 1100 pound (499 kg) memerlukan kira-kira 23 g kalsium dan 15 g fosfor setiap hari. Pakan standar kuda biasanya menghasilkan jumlah kalsium forfor tercerna tersebut, tetapi pakan untuk anak kuda dan sapihan jarang memenuhi kebutuhannya kecuali mineral-mineral itu ditambahkan. Kecernaan kalsium pada pakan kuda standar berkisar antara 55-75% dan 35-55% untuk fosfor. Rasio kalsium terhadap fosfor yang memuaskan minimal 1,1:1 atau maksimum 3:1 atau 5:1. Rasio 1,1:1 mungkin terlalu rendah untuk induk bunting atau laktasi, dan 5:1 mungkin terlalu tinggi bila sumber kalsiumnya anorganik. Rasionya dianjurkan 1,5:1 atau 2:1.
Untuk kecukupan kallsium dan fosfor dalam rasio tepat, vitamin D harus ada untuk pembentukan tulang,  hal itu menjadi masalah bagi kuda-kuda yang dipelihara tanpa sinar matahari pada periode yang lama. Jika kuda muda menerima tidak cukup kalsium dan fosfor, tulangnya melengkung dan persendiaannya membesar, mineralisasi tidak cukup pada jaringan tulang, men  ghasilkan tulang yang lunak sepanjang hidup. Defisiensi mineral pada kuda dewasa menyebabkan tulang lemah dan bahaya pincang pada kaki yang berganti-ganti, kasus yang berlanjut menghasilkan osteomalasia (pelemahan tulang).
Kelebihan kalsium atau fosfor pada pakan, efek merusaknya tidak begitu nampak bila jumlah mineral lainnya cukup dalam pakan, kondisi yang parah terjadi bila jumlah yang tinggi satu dari kedua mineral itu diberikan dengan jumlah mineral lainnya separuh atau kurang dari yang seharusnya. Bila fosfor diberikan berlebihan dalam pakan, misalnya dua kali jumlah kalsium pada periode lama, suatu kondisi irreversible yang disebut hyperparathyroidism atau “big head” terjadi. Rendahnya level kalsium darah memicu kelenjar parathyroid menyebabkan pengambilan kalsium dari tulang. Jaringan konektif mengganti kalsium di dalam tulang, dan permukaan tulang membesar. Pemberian pakan dengan biji-bijian atau seluruh pakan terdiri dari biji-bijian menyebabkan sebagian besar kondisi big head. Kelebihan kalsium dan fosfor meninggalkan tubuh melalui feses, urin, dan keringat.
Minor atau trace mineral. Ketika kebutuhan kalsium, fosfor, dan garam dicukupi, masalah mineral pakan lainnya mudah untuk diselesaikan, kecuali kuda yang dipelihara dengan pakan tinggi biji-bijian atau pakan dengan sedikit atau tanpa hijauan makanan ternak (forage). Hay dan rumput biasanya mengandung sebagian besar mineral-mineral dalam jumlah cukup untuk memenuhi kebutuhan hewan. Silase, tongkol jagung, dan pakan kasar (rough feeds) lainnya kekurangan mineral-mineral tersebut.
Iod adalah bagian penting hormon tiroksin yang dihasilkan kelenjar tiroid untuk mengkontrol kecepatan metabolisme, NRC memperkirakan kebutuhannya 1 mg per kg pakan atau 1 bagian iod per 1 juta pakan. Iod menjadi toksik pada induk bunting pada level 48 mg atau lebih setiap hari, menghasilkan anak kuda gondok. Baik kelebihan maupun kekurangan iod menyebabkan pembesaran kelenjar tiroid, sering disebut gondok.
Besi Defisiensi besi menyebabkan anemia, zat besi sebagai bagian penting hemoglobin dari sel-sel darah merah, dan membnatu membawa oksigen. Besi dapat direcycle dalam tubuh. Kondisi yang menyebabkan anemia akibat defisiensi besi mungkin karena kehilangan darah karena infestasi parasit internal. NRC menganjurkan pemberian 50 ppm untuk anak kuda yang sedang tumbuh dan 40 ppm untuk kuda dewasa.
Level besi dalam serum darah sebenarnya sulit ditentukan, kuda menyimpan sejumlah besar darah yang kaya besi di dalam spleen (limpa). Ketika kuda bekerja keras, limpa berkontraksi untuk memompa sel-sel darah merah yang membawa oksigen ke dalam sistem sirkulasi.
Sulfur adalah komponen dua asam amino, metionin dan sistin, konsumsi protein berkualitas baik yang cukup semacam bungkil kedelai tidak akan kekurangan sulfur pakan. Dalam Cobalt adalah penyusun penting vitamin B12, tetapi secara alam berlimpah dalam pakan.

E.       Vitamin

Forage (hijauan makanan ternak) berkualitas baik adalah sumber vitamin, tetapi sebagian besar forage yang dimakan kuda, kecuali rumput, tidak berkualitas baik, kandungan vitamin hay yang disimpan dengan kadar air tinggi, terpapar sinar matahari, dan disimpan lebih dari setahun tidak akan mencukupi kebutuhan.
Vitamin diukur  dalam international unit (IU), ada dua tipe vitamin; (1) larut lemak – A, E, D, dan K; dan (2) larut air – C dan B kompleks (Bradley, 1981). Selanjutnya, vitamin larut lemak larut dalam lemak dan pelarut lemak, dan tersimpan dalam tubuh, hati maupun sel-sel lemak. Ternak dengan pakan baik dan tinggi kadar vitamin larut lemak tidak memerlukan tambahan pada periode kekurangan selama 3-6 bulan. Vitamin larut air mudah habis dan harus ditelan setiap hari atau dibuat tubuh setiap hari.  
Vitamin A disebut vitamin anti infeksi, penting untuk hidup pokok dan kesehatan sel-sel epitel pada kulit, rambut, kuku, dan mata, lakrimasi atau berlinang air mata adalah satu gejala awal defisiensi vitamin A. Gejala lainnya adalah infertilitas, buta malam, gangguan pencernaan, sakit pernafasan, polyuria, dan keratinisasi kornea dan kulit.
Karoten, pigmen kuning didapatkan pada tanaman hijau yang sedang tumbuh, adalah prekursor vitamin A dalam tubuh hewan, meskipun pigmen hijau pada tanaman menutupi warna kuning karoten, rumput dan hay yang hijau karotennya tinggi. Konversi karoten menjadi vitamin A oleh kuda tidak efisien, terutama karoten yang terdapat pada daun rumput. NRC memperkirakan bahwa kebutuhan harian terhadap vitamin A adalah 12.500 IU untuk seekor kuda dewasa.
Karena vitamin A sintetis sangat murah dan berlimpah, banyak pemilik kuda memberi vitamin A melebihi kebutuhannya, satu sendok teh vitamin A, D, dan E dapat memberikan 40.000 IU vitamin A per hari, kuda dewasa yang dipelihara dengan  hijauan dan hay yang kaya vitamin A menyimpannya untuk supply vitamin A 3 hingga 6 bulan.
Vitamin D adalah vitamin yang penting untuk pertumbuhan tulang, vitamin D penting untuk absorpsi, tarnsportasi, dan metabolisme kalsium dan fosfor. Vitamin D juga membantu uptake mineral lain oleh tulang, dan berfungsi untuk sintesis kolagen, protein yang mendukung (mempertahankan) sel. Pakan yang menyediakan 3300 IU per 1100pounds kuda cukup untuk berbagai kondisi.
Hay yang kena sinar matahari adalah sumber vitamin D yang baik; sinar ultraviolet mengkonversi dehidrokolesterol yang dihasilkan oleh tubuh menjadi vitamin D, kuda yang dipelihara secara tertutup dengan pakan hay yang jelek menunjukkan gejala-gejala defisiensi yaitu gaya berjalan yang kaku, sendi membengkak, dan penurunan kalsium dan fosfor serum. Gejala-gejala itu berhubungan dengan penurunan kalsifikasi tulang. Gejala lebih lanjut adalah riketsia (kaki bengkok) pada kuda muda dan osteomalasia  (tulang lunak) pada kuda dewasa.
Vitamin K disintesis dalam jumlah cukup oleh mikroflora usus untuk memenuhi kebutuhan kuda, fungsi utamanya dalam tubuh adalah untuk koagulasi darah dan mencegah hemoragi. Hay berjamur mengandung dikumarol yang mengganggu fungsi vitamin A dalam pembekuan darah.
Vitamin-vitamin larut air. Vitamin-vitamin B kompleks berlimpah dalam pakan yang berkualitas, sintesis dalam usus mencukupi kebutuhan kuda. Perbandingan antara vitamin-vitamin B pakan yang ditelan dan yang dikeluarkan dalam feses menunjukkan bahwa kuda mengekskresikan lebih banyak vitamin daripada yang dimakan, kecuali kuda sedang stres. Kuda-kuda yang sangat stres yaitu kuda pacu atau kuda tunggang memerlukan suplementasi vitamin B. Vitamin yang disuplementasikan tidak mengandung antibiotik karena antibiotik akan mengurangi produksi vitamin B dalam sekum dan kolon. Pembuat pakan kuda dan sebagian besar ransum komersial sedikit atau tidak menggunakan suplementasi vitamin B.
Tiamin  (B1) 3 mg per kg pakan setiap hari cukup baik untuk menjaga selera makan dan pertambahan berat badan, para peneliti memperkirakan bahwa 25% tiamin dalam sekum diabsorpsi kuda. Karena biji-bijian dan hijauan makanan ternak keduanya mengandung 3 mg tiamin per kg, konsumsi pakan dilengkapi sintesis dalam usus mencukupi kebutuhan kuda normal. Hay berkualitas rendah diberikan pada kuda dalam waktu lama dapat menyebabkan defisiensi tiamin dengan gejala anorexia (nafsu makan buruk) dan kehilangan berat badan.
Riboflavin (B2) sebanyak 2,2 mg per kg berat badan cukup memuaskan, riboflavin adalah faktor penting untuk sintesis karbohidrat dan asam-asam amino.
Niacin sebanyak 30 mg setiap hari cukup baik, vitamin ini disintesis dari triptofan. Legum dan jamur adalah sumber niacin yang baik.
 yaitu vitamin B12, piridoxin (B6), asam folat, dan biotin disintesis oleh bagian belakang saluran pencernaan kuda.
Vitamin C tidak penting untuk kuda tetapi penting untuk manusia dan kera, vitamin ini penting untuk sintesis kolagen dan kekuatan kapiler.
Pakan kuda konvensional adalah pastura dan hay yang keduanya sering disebut rouhages, dan biji-bijian yang sering disebut konsentrat. Rouhages adalah bahan pakan berserat tinggi dan nutrien tercerna rendah, seperti jerami. Kombinasi optimal kedua jenis bahan pakan dan substitusi satu dengan yang lainnya tergantung pada kebutuhan kuda, ketersediaan dan harga bahan pakan, dan penyimpanannya.

F.       Pastura

Rumput adalah cara alami untuk memberi pakan kuda, tidak ada bahan pakan yang lebih lengkap nutriennya daripada pastura hijau yang tumbuh di tanah subur. Rumput tidak mahal, menyediakan air, mineral dan vitamin. Kuda yang bekerja keras memerlukan tambahan energi pakan karena kandungan energi rumput rendah. Rumput kering biasanya protein dan vitaminnya rendah, dan pastura yang padat memunculkan problem parasit.
Kuda lebih merusak pastura daripada sapi dengan merobek atau melobangi lempengan rumput. Bila hanya tersedia 1 acre (0,4646 ha atau 4646 m2) setiap ekor kuda, area itu mencukupi untuk exercise (gerak badan atau latihan) tetapi sedikit pakan yang tersedia, dan kuda harus diberi pakan di kandang, minimal harus tersedia 2 acre untuk setiap kuda dewasa agar sistem pastura berkembang dan mencukupi kebutuhan pakan, ruang latihan, dan kondisi untuk mengkontrol parasit. Untuk mengkontrol parasit perlakuan obat-obatan harus dilakukan dan kuda harus dirotasi dalam pastura.

G.      Hay

Hay adalah pakan yang dihasilkan dengan mengeringkan forage hijau hingga kandungan airnya 15 hingga 20%, hay berkualitas baik adalah bagian penting sebagian besar pakan kuda. Ketika separuh atau lebih kebutuhan nitrien kuda dari hay berkualitas baik, problem nutrisi hanya sedikit dan sebagian besar kuda dapat dipelihara tanpa bahan pakan lainnya. Hanya kuda muda atau yang bekerja keras dan kuda laktasi yang memerlukan tambahan nutrien.
Ada tiga tipe hay, yaitu legum, non-legum, dan campuran keduanya, legum mempunyai nodule-nodule kecil pada akar-akarnya yang bersama bakteri menghasilkan nitrogen tinggi atau kandungan protein pada daun-daunnya. Legum juga tinggi kalsium, mineral-mineral, rasio daun-batang, dan palatabilitasnya. Legum menjadikan pakan kuda lebih baik dan sebaik terdapat pada pakan kuda muda yang sedang tumbuh dan kuda bibit. Legum lebih baik kandungan TDN, protein kasar, dan persentase kalsiumnya daripada non-legum (Tabel 1). Clover (semanggi, spesies legum) pada kuda mempunyai DE 2,16 Mcal/kg dan TDN 49% berdasarkan bahan kering.







Tabel 1. Perbandingan nilai nutrien lamtoro dan rumput gajah (berdasarkan bahan kering)
Spesies
DE (Mcal/kg)*
TDN (%)*
PK (%)
Ca (%)
P (%)
Leucaenaglauca (daun+batang)
Pennisetum purpureum (daun)
3,13

2,35
71

53
23,7

3,6
1,40

0,12
0,21

0,18

Legum sebaiknya dilengkapi biji-bijian bila diberikan pada kuda yang memerlukan kalsium dan fosfor tinggi, misalnya anak kuda yang sedang tumbuh atau induk menyusui, karena baik legum maupun non-legum hampir sama kadar fosfornya dan kedewasaannya menurunkan kadar nutriennya.
Terlalu banyak protein pada legum yang berkualitas daripada kebutuhan pembentukan otot untuk kuda dewasa, kelebihan protein dipecah menjadi energi atau lemak, dan kelebihan nitrogen (dari kelebihan protein) diekskresikan di dalam urin. Karena nitrogen berupa garam, kuda harus minum lebih banyak air untuk menambah volume urin untuk mengeluarkan kelebihan garam. Lagipula kuda dewasa yang seluruh pakannya hay legum kecuali mahal, menyebabkan kegemukan, dan kandang harus sering dibersihkan.
Non-legum lebih mudah diawetkan daripada legum tanpa gangguan jamur karena kepadatan daun lebih rendah, tetapi hampir seluruh non-legum dipanen terlambat untuk menghasilkan produk yang berkualitas karena ingin menambah tonase, non-legum yang baik adalah hay yang baik untuk kuda dengan jumlah cukup tanpa bahan pakan lain, tetapi protein, kalsium, dan palatabilitasnya rendah bagi kuda sapihan dan kuda yang sedang tumbuh.
Meskipun hay berkualitas lebih baik penting bagi sebagian besar kuda, produksinya sulit, hujan dapat mencuci nutrien dari tanaman, mengurangi pengeringan yang cukup dan kondisi perawatan, dan meningkatkan pertumbuhan jamur bila hay disimpan dengan kadar air lebih dari 20%. Hay yang telah kehujanan kehilangan beberapa daunnya dan banyak kandungan vitamin A. Hay tersebut sebaiknya diberikan sapi yang mempunyai toleransi lebih tinggi terhadap hay berjamur daripada kuda.
Tingkat umur tanaman mengurangi kecernaan hay karena kandungan nutrien batang sangat berkurang ketika lignin dan selulosa bertambah, hay yang baik dibuat dari tanaman yang dipanen sebelum berbunga atau awal berbunga.

2.2         Biji-Bijian

Kuda yang bekerja keras tidak dapat memenuhi kebutuhan energinya dengan makan rumput atau hay saja, diperlukan biji-bijian untuk memenuhinya. Kuda ukuran sedang yang bekerja keras memerlukan 12-15 pounds biji-bijian dan sejumlah hay setiap hari untuk menjaga berat tubuhnya, sedangkan kuda dewasa yang malas dapat menjadi gemuk dengan makan rumput dan hay saja. Sebaiknya, biji-bijian dikurangi hingga separuhnya hari-hari kuda sedang tidak bekerja dan hay ditambah, tetapi penggantiannya berangsur-angsur.
Rata-rata kandungan protein biji-bijian antara 8 - 13% dan rendah kalsium, biji-biji tanaman tinggi kadar lemaknya tetapi kekurangan vitamin dan mineral. Hay biasanya tinggi kadar vitamin dan mineralnya. Hay dan biji-bijian saling melengkapi.


2.3         Konsumsi Pakan

Pengaruh terbesar terhadap konsumsi pakan adalah ukuran tubuhnya, kuda yang bekerja keras seperti kuda balap dan kuda untuk kerja peternakan, atau induk bunting akhir atau laktasi memerlukan lebih banyak pakan. Kuda dewasa dengan kerja ringan atau sedang akan mengkonsumsi pakan setara dengan 2-2,5% berat tubuhnya.



2.4         Evaluasi Dan Formulasi Pakan

A.      Evaluasi dry matter
Setiap nutrien ingin diketahui tersedia dalam jumlah cukup untuk penampilan dan kesehatan maksimum, infromasi tersebut didapatkan bila kuda diberi pakan secara individual, jika jumlah pakan seekor kuda yang dimakan ditimbang, jumlah ketersediaan nutrien dapat ditentukan dengan tepat. Kalkulasi berdasarkan bahan kering lebih teliti ketika bahan pakan yang digunakan berkadar air tinggi.

B.       Evaluasi dengan analisis kimia
Beberapa keuntungan dari monitoring analisis kimia adalah (1) menambah ketepatan formulasi pakan, (2) membantu identifikasi bahan-bahan pakan berkualitas baik, (3) memonitor ketepatan pencampuran pakan, dan (4) mengidentifikasi kekurang-layakan pakan sebelum kejadian yang merugikan, analisis kimia meliputi kadar air, bahan kering, protein, serat kasar, TDN, dan kadar mineral.

C.      Perhitungan trial and error
Beberapa ketentuan dalam perhitungan trial and error adalah :
Ø  Ketersediaan biji-bijian yang banyak menyebabkan kelebihan P tetapi defisien kalsium, trace mineral dan serat.
Ø  Bila dedak gandum digunakan seperempat atau lebih dari biji-bijian, kelebihan P terjadi.
Ø  Hay legum yang baik melengkapi kelebihan P dalam biji-bijian dengan Ca yang melimpah, juga menyediakan tarce mineral dan vitamin.
Ø  Legum sangat baik untuk kuda yang sedang tumbuh tetapi menimbulkan obesitas pada kuda dewasa yang dikandangkan dan hanya memberinya dalam jumlah sedikit kecuali kuda dipekerjakan.
Ø  Hay dua tahun kehilangan vitamin-vitaminnya dan memerlukan penambahan vitamin A dan D, dan tidak menggunakan bahan pakan berjamur atau berdebu.


2.5         Menyusun Pakan

Tiap ekor kuda harus diberi pakan sesuai dengan kebutuhannya sebagai pedoman umum dapat dikemukakan sebagai berikut :
Konsentrat harus mengandung protein 12% atau lebih dan mengandung serat kasar sekurang-kurangnya 5%. konsentrat untuk kuda sapihan berkadar protein 18,6%, kalsium 0,88%, dan fosfor 0,59% terdiri dari pecahan jagung 30%, oats (sejenis gandum) 40%, dedak gandum 10%, bungkil kedelai 15%, ampas bir 2%, kapur 1,%, kalsium fosfat 1%, dan garam 0,5%. Selanjutnya, protein konsentrat ini terlalu tinggi untuk kuda umur setahun.
Jumlah bahan pakan yang digunakan dihitung dari  kebutuhan nutrien kuda. Misalkan kuda yang baru disapih (umur 6 bulan), berat badan 230 Kg, kebutuhan nutriennya 15,60 Mkal DE, 0,52 kg DP.
Bila hanya tersedia rumput gajah, dedak gandum, dan jagung dengan kandungan nutrien pada Tabel 5.

Tabel 5. Kandungan nutrien ketiga bahan pakan

Bahan pakan
DP (%)
DE (Mcal/kg)
Rumput gajah
Dedak gandum
Jagung
1,9
9,4
8,5
1,46
1,70
3,87

Bila rumput gajah diberikan 1,25% dari berat badannya = 1,25% x 230 kg = 2,875 kg.



III.        PENUTUP

3.1    kesimpulan

Kebutuhan nutrien kuda untuk hidup pokok, kerja, dan reproduksi identik jenisnya dengan yang dibutuhkan oleh manusia, hewan kesayangan, dan hewan ternak lainnya. jumlah kebutuhan kuda sangat bervariasi sesuai kondisi.
Kuda yang bekerja keras tidak dapat memenuhi kebutuhan energinya dengan makan rumput atau hay saja, diperlukan biji-bijian untuk memenuhinya. Kuda ukuran sedang yang bekerja keras memerlukan 12-15 pounds biji-bijian dan sejumlah hay setiap hari untuk menjaga berat tubuhnya, sedangkan kuda dewasa yang malas dapat menjadi gemuk dengan makan rumput dan hay saja. Sebaiknya, biji-bijian dikurangi hingga separuhnya hari-hari kuda sedang tidak bekerja dan hay ditambah, tetapi penggantiannya berangsur-angsur.
Pengaruh terbesar terhadap konsumsi pakan adalah ukuran tubuhnya, kuda yang bekerja keras seperti kuda balap dan kuda untuk kerja peternakan, atau induk bunting akhir atau laktasi memerlukan lebih banyak pakan. Kuda dewasa dengan kerja ringan atau sedang akan mengkonsumsi pakan setara dengan 2-2,5% berat tubuhnya.
Tiap ekor kuda harus diberi pakan sesuai dengan kebutuhannya sebagai pedoman umum dapat dikemukakan sebagai berikut :
Konsentrat harus mengandung protein 12% atau lebih dan mengandung serat kasar sekurang-kurangnya 5%. konsentrat untuk kuda sapihan berkadar protein 18,6%, kalsium 0,88%, dan fosfor 0,59% terdiri dari pecahan jagung 30%, oats (sejenis gandum) 40%, dedak gandum 10%, bungkil kedelai 15%, ampas bir 2%, kapur 1,%, kalsium fosfat 1%, dan garam 0,5%. Selanjutnya, protein konsentrat ini terlalu tinggi untuk kuda umur setahun.




DAFTAR PUSTAKA


Cunha, T.J.   1980.  Horse Feeding and Nutrition.  Academic Press New York London, 

NRC.  1978.  Nutrient Requirements of Horse.  Fourth Revised Edition.  National
Academy of Sciences, Institute of Medicine, USA.

Parrakasi.  1983.  Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Monogastrik.  Angkasa, Bandung.

Pilliang, W.G.  1995.  Nutrisi Vitamin.  Volume II.  Penerbit IPB, Bogor.


Pilliner, S.  1992.  Horse Nutrtion and Feeding.  Blackwell Science,  Australia.

1 komentar: