I.
PENDAHULUAN
1.1 latar belakang
Pencernaan
adalah proses pemecahan pakan secara mekanis dan kimia menjadi struktur kimia
sederhana yang sebagian besar larut dalam air dan siap diabsorpsi melalui
membran mukosa yang membatasi saluran usus, protein dipecah menjadi asam-asam
amino dan karbohidrat menjadi gula sederhana dan volatile fatty acids.
Sistem
pencernaan kuda merupakan kombinasi fungsi pencernaan ruminan dan non ruminan,
yaitu mempunyai lambung relatif kecil tetapi efisien menggunakan biji-bijian
seperti pada babi, dan mempunyai sekum dan kolon besar untuk menggunakan pakan
kasar (roughage) dibantu mikroorganisme untuk produksi energi dan
vitamin B, jadi fungsinya mirip rumen pada sapi, mitokondria yang ada di semua
sel menghasilkan energi dari gula sederhana sebagai hasil akhir pencernaan
biji-bijian, rumput, atau bahkan kulit kayu.
Dalam pengertian
sederhana energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja. Energi merupakan zat
gizi yang banyak dibutuhkan ternak ruminansia setelah air. Banyaknya energi yang
terkandung di dalam pakan atau energi yang dibutuhkan ternak ruminansia dapat
dinyatakan dalam berbagai cara, seperti energi metabolis, martabat pati, atau total digestible
nutrient
Kebutuhan ternak akan
zat makanan terdiri dari kebutuhan hidup pokok dan kebutuhan untuk produksi.
Kebutuhan hidup pokok pengertiannya sederhana yaitu untuk mempertahankan hidup.
Ternak yang memperoleh makanan hanya sekedar cukup untuk memenuhi hidup pokok,
bobot badan ternak tersebut tidak akan naik dan turun. Tetapi jika ternak
tersebut memperoleh lebih dari kebutuhan hidup pokoknya maka sebagian dari
kelebihan makanan itu akan dapat dirubah menjadi bentuk produksi misalnya air
susu, pertumbuhan dan reproduksi ini disebut kebutuhan produksi.
1.2 Rumusan Masalah
Ø
Nutrien esensial
Ø
Biji-bijian
Ø
Konsumsi pakan
Ø
Evaluasi dan formulasi pakan
Ø
Penyusunan ransum
1.3 tujuan penulisan
Ø untuk
memberikan informasi tentang nutrisi kuda kepada pembaca
Ø sebagai tugas
kelompok mata kuliah nutrisi non ruminansia
1.4
II.
PEMBAHASAN
2.1
Nutrien Esensial
Kebutuhan
nutrien kuda untuk hidup pokok, kerja, dan reproduksi identik jenisnya dengan
yang dibutuhkan oleh manusia, hewan kesayangan, dan hewan ternak lainnya. jumlah
kebutuhan kuda sangat bervariasi sesuai kondisi. Energi yang dibutuhkan kuda
pacu melebihi hidup pokok hingga 50-100 kali lipat. Kuda yang bekerja keras
mengeluarkan keringat dengan garam sebanyak 2-3 ounces (1 ounces =
28 g) pada hari panas. Kebutuhan kalsium anak kuda tiga kali lipat
karena tulang-tulang tumbuh dengan cepat. Nutrien esensial adalah air, energi
(karbohidrat dan lemak), protein, mineral, dan vitamin.
A.
Air
Air adalah nutrien paling penting dan
sering diabaikan, fungsi air untuk mengatur temperatur, menjaga keutuhan sel
atau bentuk sel, transportasi nutrien, dan sebagai pembawa dalam proses
pencernaan, absorpsi, dan eliminasi. Kuda dewasa minum 2 hingga 12 gallon (7,57
l hingga 45,42 l) tergantung, panas, kerja, dan jenis pakan yang dimakan.
Kandungan kadar air yang rendah karena temperatur tinggi menambah konsumsi air.
Berkeringat menyebabkan kebutuhan air dua atau tiga kali kebutuhan
normal. Sebaliknya, kuda yang makan pastura segar, mungkin mengandung 80% air,
nampak mengabaikan bak air.
Jika
kuda dipaksa minum air bergaram, keseimbangan elektrolit dan tekanan
intraseluler terpengaruh dan menyebabkan dehidrasi, bila air terasa bergaram
bagi manusia, itu berarti terlalu bergaram bagi kuda. Kasus overhidrasi (minum
yang berlebihan) terjadi pada kuda sakit.
B.
Energi (karbohidrat dan lemak)
Energi
(karbohidrat dan lemak) Molekul organik kompleks karbohidrat terbentuk
pada daun dengan fotosintesis dari CO2, air, dan garam anorganik,
menggunakan energi dari matahari, dalam suatu proses yang dikatalisasi oleh
klorofil, daun mengandung karbohidrat dapat larut yang mudah dicerna; batang
secara kimia kompleks dan kurang tercerna. Biji tanaman tinggi kadar patinya
dan tinggi kecernaannya. Biji jagung mungkin tercerna 80%.
Bila
tanaman mendekati dewasa, dengan cepat terbentuk senyawa kimia karbohidrat
kompleks pada dinding selnya yang disebut selulosa dan lignin – secara
bersama-sama disebut serat kasar yang sulit dicerna oleh kuda, Beberapa
selulosa dapat dicerna tetapi sedikit lignin yang dicerna. Kondisi kuda adalah
suatu ukuran yang baik bagi konsumsi karbohidrat, bila kuda gemuk, berarti kuda
makan karbohidrat terlalu banyak; bila kurus, terlalu sedikit.
Lemak
adalah karbohidrat padat dan minyak adalah karbohidrat cair. formula satu lemak
C57H104O6 menunjukkan tingginya rasio
karbon (sumber energi) dan hidrogen terhadap oksigen. Lemak menyediakan 2,5
kali energi lebih banyak daripada karbohidrat pada berat yang sama. Persentase
lemak tertinggi terdapat pada biji tanaman, misalnya 10% pada biji alfalfa.
Asam linoleat, satu derivat lemak, penting untuk kesehatan bulu kuda. Pakan
kuda normal sedikit mengandung asam lemak ini, penambahannya pada pakan
memperbaiki bulunya.
C.
Protein
Protein menyediakan bahan untuk membuat
jaringan otot, protein diperlukan untuk anak kuda yang sedang tumbuh dan induk
laktasi, dan hidup pokok kuda-kuda dewasa. Pakan praktis mengandung protein 18%
untuk kuda yang disapih dini hingga kurang dari 10% untuk kuda dewasa. Pakan
yang mengandung 12% protein lebih dari cukup untuk kuda yang bekerja keras
daripada 10% atau kurang. Protein adalah kompleks molekul karbon, hidrogen,
oksigen, dan nitrogen yang dibuat dari kombinasi 22 asam-asam amino. Asam-asam
amino esensial tidak dapat dihasilkan dengan proses pencernaan dan metabolisme.
Beberapa
asam amino mungkin kurang dalam pakan. Suatu protein yang bermutu tinggi
mengandung persentase asam-asam amino esensial tinggi dalam proporsi
yang dikehendaki. Susu adalah contohnya. Rumput dan legum yang baik adalah
sumber protein yang cukup.
Sintesis
protein mikrobia terjadi di sekum dan kolon, tetapi pencernaan dan absorpsinya
tidak diketahui, kira-kira 0,7% lisin dalam pakan cukup untuk
pertumbuhan kuda sapihan. Protein sering ditunjukkan sebagai persentase total
atau protein kasar atau protein tercerna (digestible protein/DP).
Defisiensi protein tidak kentara dan sulit didiagnosis hingga sudah terlambat.
Kuda lambat atau berhenti tumbuh, nafsu makan berkurang, rambut badan kasar,
dan kerdil bila defisiensi parah terjadi dalam waktu lama. Produksi susu pada
induk laktasi berkurang dan nafsu makan juga berkurang.
D.
Mineral
Mineral sangat penting untuk pertumbuhan
tulang, gigi, dan keseimbangan asam-basa, reaksi-reaksi enzim, transport
oksigen, perkembang-biakan, respons otot dan syaraf, mineral mayor digunakan
dalam jumlah besar pada pakan kuda standard, yaitu garam, kalsium, dan fosfor.
Mineral-mineral itu adalah senyawa-senyawa anorganik (tidak mengandung
hidrokarbon) yang ditambang, diproses, dan ditambahkan pada pakan hewan.
Garam sebaiknya
disediakan bebas pada semua hewan setiap saat di tempat yang terpisah dari
sumber kalsium-fosfor agar kuda tidak dipaksa makan kalsium-fosfor untuk
mencukupi kebutuhan garam, hanya kuda yang menggunakan garam cukup banyak saat
berkeringat pada saat bekerja keras saat temperatur tinggi. Garam menstimulasi
sekresi saliva, sangat dibutuhkan untuk reaksi beberap enzim, dan meningkatkan
selera makan. Karena jumlah garam yang dibutuhkan bervariasi tergantung iklim
dan aktivitas kuda, pakan yang mengandung ½ hingga 1% biasanya cukup untuk
kebutuhannya.
Defisiensi
garam dalam waktu lama dapat menghilangkan nafsu makan, bulu kasar, mengurangi
pertumbuhan, dan mengurangi produksi susu, sejumlah besar garam sebaiknya tidak
digunakan untuk meningkatkan konsumsi biji-bijian seperti pada pemberian pakan
sapi. Karena adanya perbedaan toleransi individu kuda terhadap garam, pemberian
garam yang dicampur biji-bijian tidak praktis.
Kalsium dan Pospor penting untuk pertumbuhan tulang,
meskipun pertumbuhan tulang pada kuda dewasa telah berhenti, kehilangan
metabolik terus terjadi selama hidupnya, 1100 pound (499 kg)
memerlukan kira-kira 23 g kalsium dan 15 g fosfor setiap hari. Pakan standar
kuda biasanya menghasilkan jumlah kalsium forfor tercerna tersebut, tetapi
pakan untuk anak kuda dan sapihan jarang memenuhi kebutuhannya kecuali
mineral-mineral itu ditambahkan. Kecernaan kalsium pada pakan kuda standar
berkisar antara 55-75% dan 35-55% untuk fosfor. Rasio kalsium terhadap fosfor
yang memuaskan minimal 1,1:1 atau maksimum 3:1 atau 5:1. Rasio 1,1:1 mungkin
terlalu rendah untuk induk bunting atau laktasi, dan 5:1 mungkin terlalu tinggi
bila sumber kalsiumnya anorganik. Rasionya dianjurkan 1,5:1 atau 2:1.
Untuk
kecukupan kallsium dan fosfor dalam rasio tepat, vitamin D harus ada untuk
pembentukan tulang, hal itu menjadi masalah bagi kuda-kuda yang
dipelihara tanpa sinar matahari pada periode yang lama. Jika kuda muda menerima
tidak cukup kalsium dan fosfor, tulangnya melengkung dan persendiaannya
membesar, mineralisasi tidak cukup pada jaringan tulang,
men ghasilkan tulang yang lunak sepanjang hidup. Defisiensi mineral
pada kuda dewasa menyebabkan tulang lemah dan bahaya pincang pada kaki yang
berganti-ganti, kasus yang berlanjut menghasilkan osteomalasia (pelemahan
tulang).
Kelebihan
kalsium atau fosfor pada pakan, efek merusaknya tidak begitu nampak bila jumlah
mineral lainnya cukup dalam pakan, kondisi yang parah terjadi bila jumlah yang
tinggi satu dari kedua mineral itu diberikan dengan jumlah mineral lainnya
separuh atau kurang dari yang seharusnya. Bila fosfor diberikan berlebihan
dalam pakan, misalnya dua kali jumlah kalsium pada periode lama, suatu
kondisi irreversible yang disebut hyperparathyroidism atau
“big head” terjadi. Rendahnya level kalsium darah memicu kelenjar parathyroid menyebabkan
pengambilan kalsium dari tulang. Jaringan konektif mengganti kalsium di dalam
tulang, dan permukaan tulang membesar. Pemberian pakan dengan biji-bijian atau
seluruh pakan terdiri dari biji-bijian menyebabkan sebagian besar kondisi big
head. Kelebihan kalsium dan fosfor meninggalkan tubuh melalui feses, urin,
dan keringat.
Minor atau trace mineral. Ketika kebutuhan kalsium, fosfor, dan
garam dicukupi, masalah mineral pakan lainnya mudah untuk diselesaikan, kecuali
kuda yang dipelihara dengan pakan tinggi biji-bijian atau pakan dengan sedikit
atau tanpa hijauan makanan ternak (forage). Hay dan
rumput biasanya mengandung sebagian besar mineral-mineral dalam jumlah cukup
untuk memenuhi kebutuhan hewan. Silase, tongkol jagung, dan pakan kasar (rough
feeds) lainnya kekurangan mineral-mineral tersebut.
Iod adalah bagian penting hormon tiroksin yang dihasilkan
kelenjar tiroid untuk mengkontrol kecepatan metabolisme, NRC memperkirakan
kebutuhannya 1 mg per kg pakan atau 1 bagian iod per 1 juta pakan. Iod menjadi
toksik pada induk bunting pada level 48 mg atau lebih setiap hari, menghasilkan
anak kuda gondok. Baik kelebihan maupun kekurangan iod menyebabkan pembesaran
kelenjar tiroid, sering disebut gondok.
Besi Defisiensi besi menyebabkan anemia, zat besi sebagai
bagian penting hemoglobin dari sel-sel darah merah, dan membnatu membawa
oksigen. Besi dapat direcycle dalam tubuh. Kondisi yang menyebabkan
anemia akibat defisiensi besi mungkin karena kehilangan darah karena infestasi
parasit internal. NRC menganjurkan pemberian 50 ppm untuk anak
kuda yang sedang tumbuh dan 40 ppm untuk kuda dewasa.
Level besi dalam serum darah sebenarnya
sulit ditentukan, kuda menyimpan sejumlah besar darah yang kaya besi di
dalam spleen (limpa). Ketika kuda bekerja keras, limpa
berkontraksi untuk memompa sel-sel darah merah yang membawa oksigen ke dalam
sistem sirkulasi.
Sulfur adalah komponen dua asam amino,
metionin dan sistin, konsumsi protein berkualitas baik yang cukup semacam
bungkil kedelai tidak akan kekurangan sulfur pakan.
Dalam Cobalt adalah penyusun penting vitamin B12, tetapi
secara alam berlimpah dalam pakan.
E.
Vitamin
Forage (hijauan makanan ternak) berkualitas baik adalah sumber
vitamin, tetapi sebagian besar forage yang dimakan kuda,
kecuali rumput, tidak berkualitas baik, kandungan vitamin hay yang
disimpan dengan kadar air tinggi, terpapar sinar matahari, dan disimpan lebih
dari setahun tidak akan mencukupi kebutuhan.
Vitamin
diukur dalam international unit (IU), ada dua tipe
vitamin; (1) larut lemak – A, E, D, dan K; dan (2) larut air – C dan B kompleks
(Bradley, 1981). Selanjutnya, vitamin larut lemak larut dalam lemak dan pelarut
lemak, dan tersimpan dalam tubuh, hati maupun sel-sel lemak. Ternak dengan
pakan baik dan tinggi kadar vitamin larut lemak tidak memerlukan tambahan pada
periode kekurangan selama 3-6 bulan. Vitamin larut air mudah habis dan harus
ditelan setiap hari atau dibuat tubuh setiap hari.
Vitamin A disebut vitamin anti infeksi,
penting untuk hidup pokok dan kesehatan sel-sel epitel pada kulit, rambut,
kuku, dan mata, lakrimasi atau berlinang air mata adalah satu gejala awal
defisiensi vitamin A. Gejala lainnya adalah infertilitas, buta malam, gangguan
pencernaan, sakit pernafasan, polyuria, dan keratinisasi kornea dan
kulit.
Karoten, pigmen kuning didapatkan pada
tanaman hijau yang sedang tumbuh, adalah prekursor vitamin A dalam tubuh hewan,
meskipun pigmen hijau pada tanaman menutupi warna kuning karoten, rumput
dan hay yang hijau karotennya tinggi. Konversi karoten menjadi
vitamin A oleh kuda tidak efisien, terutama karoten yang terdapat pada daun
rumput. NRC memperkirakan bahwa kebutuhan harian terhadap vitamin A adalah
12.500 IU untuk seekor kuda dewasa.
Karena vitamin A sintetis sangat murah
dan berlimpah, banyak pemilik kuda memberi vitamin A melebihi kebutuhannya, satu
sendok teh vitamin A, D, dan E dapat memberikan 40.000 IU vitamin A per hari,
kuda dewasa yang dipelihara dengan hijauan dan hay yang
kaya vitamin A menyimpannya untuk supply vitamin A 3 hingga 6
bulan.
Vitamin D adalah vitamin yang penting untuk
pertumbuhan tulang, vitamin D penting untuk absorpsi, tarnsportasi, dan
metabolisme kalsium dan fosfor. Vitamin D juga membantu uptake mineral
lain oleh tulang, dan berfungsi untuk sintesis kolagen, protein yang mendukung
(mempertahankan) sel. Pakan yang menyediakan 3300 IU per 1100pounds kuda
cukup untuk berbagai kondisi.
Hay yang kena sinar matahari adalah sumber vitamin D yang baik;
sinar ultraviolet mengkonversi dehidrokolesterol yang dihasilkan oleh tubuh
menjadi vitamin D, kuda yang dipelihara secara tertutup dengan pakan hay yang
jelek menunjukkan gejala-gejala defisiensi yaitu gaya berjalan yang kaku, sendi
membengkak, dan penurunan kalsium dan fosfor serum. Gejala-gejala itu
berhubungan dengan penurunan kalsifikasi tulang. Gejala lebih lanjut adalah
riketsia (kaki bengkok) pada kuda muda dan osteomalasia (tulang
lunak) pada kuda dewasa.
Vitamin K disintesis dalam jumlah cukup
oleh mikroflora usus untuk memenuhi kebutuhan kuda, fungsi utamanya dalam tubuh
adalah untuk koagulasi darah dan mencegah hemoragi. Hay berjamur
mengandung dikumarol yang mengganggu fungsi vitamin A dalam pembekuan darah.
Vitamin-vitamin larut air. Vitamin-vitamin B kompleks berlimpah
dalam pakan yang berkualitas, sintesis dalam usus mencukupi kebutuhan kuda.
Perbandingan antara vitamin-vitamin B pakan yang ditelan dan yang dikeluarkan
dalam feses menunjukkan bahwa kuda mengekskresikan lebih banyak vitamin
daripada yang dimakan, kecuali kuda sedang stres. Kuda-kuda yang sangat stres
yaitu kuda pacu atau kuda tunggang memerlukan suplementasi vitamin B. Vitamin
yang disuplementasikan tidak mengandung antibiotik karena antibiotik akan
mengurangi produksi vitamin B dalam sekum dan kolon. Pembuat pakan kuda dan
sebagian besar ransum komersial sedikit atau tidak menggunakan suplementasi vitamin
B.
Tiamin (B1) 3 mg per kg pakan setiap hari cukup baik untuk menjaga
selera makan dan pertambahan berat badan, para peneliti memperkirakan bahwa 25%
tiamin dalam sekum diabsorpsi kuda. Karena biji-bijian dan hijauan makanan
ternak keduanya mengandung 3 mg tiamin per kg, konsumsi pakan dilengkapi
sintesis dalam usus mencukupi kebutuhan kuda normal. Hay berkualitas
rendah diberikan pada kuda dalam waktu lama dapat menyebabkan defisiensi tiamin
dengan gejala anorexia (nafsu makan buruk) dan kehilangan berat
badan.
Riboflavin (B2) sebanyak 2,2 mg per kg berat badan cukup memuaskan,
riboflavin adalah faktor penting untuk sintesis karbohidrat dan asam-asam
amino.
Niacin sebanyak 30 mg setiap hari cukup
baik, vitamin ini disintesis dari triptofan. Legum dan jamur adalah
sumber niacin yang baik.
yaitu
vitamin B12, piridoxin (B6), asam folat, dan biotin
disintesis oleh bagian belakang saluran pencernaan kuda.
Vitamin C tidak penting untuk kuda tetapi
penting untuk manusia dan kera, vitamin ini penting untuk sintesis kolagen dan
kekuatan kapiler.
Pakan
kuda konvensional adalah pastura dan hay yang keduanya sering
disebut rouhages, dan biji-bijian yang sering disebut
konsentrat. Rouhages adalah bahan pakan berserat tinggi dan
nutrien tercerna rendah, seperti jerami. Kombinasi optimal kedua jenis bahan
pakan dan substitusi satu dengan yang lainnya tergantung pada kebutuhan kuda,
ketersediaan dan harga bahan pakan, dan penyimpanannya.
F. Pastura
Rumput
adalah cara alami untuk memberi pakan kuda, tidak ada bahan pakan yang lebih
lengkap nutriennya daripada pastura hijau yang tumbuh di tanah subur. Rumput
tidak mahal, menyediakan air, mineral dan vitamin. Kuda yang bekerja keras
memerlukan tambahan energi pakan karena kandungan energi rumput rendah. Rumput
kering biasanya protein dan vitaminnya rendah, dan pastura yang padat
memunculkan problem parasit.
Kuda
lebih merusak pastura daripada sapi dengan merobek atau melobangi lempengan
rumput. Bila hanya tersedia 1 acre (0,4646 ha atau 4646 m2)
setiap ekor kuda, area itu mencukupi untuk exercise (gerak
badan atau latihan) tetapi sedikit pakan yang tersedia, dan kuda harus diberi
pakan di kandang, minimal harus tersedia 2 acre untuk setiap
kuda dewasa agar sistem pastura berkembang dan mencukupi kebutuhan pakan, ruang
latihan, dan kondisi untuk mengkontrol parasit. Untuk mengkontrol parasit
perlakuan obat-obatan harus dilakukan dan kuda harus dirotasi dalam pastura.
G.
Hay
Hay adalah pakan yang dihasilkan dengan mengeringkan forage hijau
hingga kandungan airnya 15 hingga 20%, hay berkualitas baik
adalah bagian penting sebagian besar pakan kuda. Ketika separuh atau lebih
kebutuhan nitrien kuda dari hay berkualitas baik, problem
nutrisi hanya sedikit dan sebagian besar kuda dapat dipelihara tanpa bahan
pakan lainnya. Hanya kuda muda atau yang bekerja keras dan kuda laktasi yang
memerlukan tambahan nutrien.
Ada
tiga tipe hay, yaitu legum, non-legum, dan campuran keduanya, legum
mempunyai nodule-nodule kecil pada akar-akarnya yang bersama
bakteri menghasilkan nitrogen tinggi atau kandungan protein pada daun-daunnya.
Legum juga tinggi kalsium, mineral-mineral, rasio daun-batang, dan
palatabilitasnya. Legum menjadikan pakan kuda lebih baik dan sebaik terdapat
pada pakan kuda muda yang sedang tumbuh dan kuda bibit. Legum lebih baik kandungan
TDN, protein kasar, dan persentase kalsiumnya daripada non-legum (Tabel 1). Clover (semanggi,
spesies legum) pada kuda mempunyai DE 2,16 Mcal/kg dan TDN 49% berdasarkan
bahan kering.
Tabel 1. Perbandingan nilai nutrien
lamtoro dan rumput gajah (berdasarkan bahan kering)
Spesies
|
DE (Mcal/kg)*
|
TDN (%)*
|
PK (%)
|
Ca (%)
|
P (%)
|
Leucaenaglauca (daun+batang)
Pennisetum purpureum (daun)
|
3,13
2,35
|
71
53
|
23,7
3,6
|
1,40
0,12
|
0,21
0,18
|
Legum
sebaiknya dilengkapi biji-bijian bila diberikan pada kuda yang memerlukan
kalsium dan fosfor tinggi, misalnya anak kuda yang sedang tumbuh atau induk
menyusui, karena baik legum maupun non-legum hampir sama kadar fosfornya dan
kedewasaannya menurunkan kadar nutriennya.
Terlalu
banyak protein pada legum yang berkualitas daripada kebutuhan pembentukan otot
untuk kuda dewasa, kelebihan protein dipecah menjadi energi atau lemak, dan
kelebihan nitrogen (dari kelebihan protein) diekskresikan di dalam urin. Karena
nitrogen berupa garam, kuda harus minum lebih banyak air untuk menambah volume
urin untuk mengeluarkan kelebihan garam. Lagipula kuda dewasa yang seluruh
pakannya hay legum kecuali mahal, menyebabkan kegemukan, dan
kandang harus sering dibersihkan.
Non-legum
lebih mudah diawetkan daripada legum tanpa gangguan jamur karena kepadatan daun
lebih rendah, tetapi hampir seluruh non-legum dipanen terlambat untuk
menghasilkan produk yang berkualitas karena ingin menambah tonase, non-legum
yang baik adalah hay yang baik untuk kuda dengan jumlah cukup
tanpa bahan pakan lain, tetapi protein, kalsium, dan palatabilitasnya rendah
bagi kuda sapihan dan kuda yang sedang tumbuh.
Meskipun
hay berkualitas lebih baik penting bagi sebagian besar kuda, produksinya sulit,
hujan dapat mencuci nutrien dari tanaman, mengurangi pengeringan yang cukup dan
kondisi perawatan, dan meningkatkan pertumbuhan jamur bila hay disimpan
dengan kadar air lebih dari 20%. Hay yang telah kehujanan
kehilangan beberapa daunnya dan banyak kandungan vitamin A. Hay tersebut
sebaiknya diberikan sapi yang mempunyai toleransi lebih tinggi terhadap hay berjamur
daripada kuda.
Tingkat
umur tanaman mengurangi kecernaan hay karena kandungan nutrien
batang sangat berkurang ketika lignin dan selulosa bertambah, hay yang
baik dibuat dari tanaman yang dipanen sebelum berbunga atau awal berbunga.
2.2
Biji-Bijian
Kuda
yang bekerja keras tidak dapat memenuhi kebutuhan energinya dengan makan rumput
atau hay saja, diperlukan biji-bijian untuk memenuhinya. Kuda
ukuran sedang yang bekerja keras memerlukan 12-15 pounds biji-bijian
dan sejumlah hay setiap hari untuk menjaga berat tubuhnya, sedangkan kuda
dewasa yang malas dapat menjadi gemuk dengan makan rumput dan hay saja.
Sebaiknya, biji-bijian dikurangi hingga separuhnya hari-hari kuda sedang tidak
bekerja dan hay ditambah, tetapi penggantiannya
berangsur-angsur.
Rata-rata
kandungan protein biji-bijian antara 8 - 13% dan rendah kalsium, biji-biji
tanaman tinggi kadar lemaknya tetapi kekurangan vitamin dan mineral. Hay biasanya
tinggi kadar vitamin dan mineralnya. Hay dan biji-bijian saling
melengkapi.
2.3
Konsumsi Pakan
Pengaruh
terbesar terhadap konsumsi pakan adalah ukuran tubuhnya, kuda yang bekerja
keras seperti kuda balap dan kuda untuk kerja peternakan, atau induk bunting
akhir atau laktasi memerlukan lebih banyak pakan. Kuda dewasa dengan kerja
ringan atau sedang akan mengkonsumsi pakan setara dengan 2-2,5% berat tubuhnya.
2.4
Evaluasi Dan Formulasi Pakan
A. Evaluasi dry matter
Setiap
nutrien ingin diketahui tersedia dalam jumlah cukup untuk penampilan dan
kesehatan maksimum, infromasi tersebut didapatkan bila kuda diberi pakan secara
individual, jika jumlah pakan seekor kuda yang dimakan ditimbang, jumlah
ketersediaan nutrien dapat ditentukan dengan tepat. Kalkulasi berdasarkan bahan
kering lebih teliti ketika bahan pakan yang digunakan berkadar air tinggi.
B. Evaluasi dengan analisis kimia
Beberapa
keuntungan dari monitoring analisis kimia adalah (1) menambah
ketepatan formulasi pakan, (2) membantu identifikasi bahan-bahan pakan
berkualitas baik, (3) memonitor ketepatan pencampuran pakan, dan (4)
mengidentifikasi kekurang-layakan pakan sebelum kejadian yang merugikan,
analisis kimia meliputi kadar air, bahan kering, protein, serat kasar, TDN, dan
kadar mineral.
C. Perhitungan trial and error
Beberapa ketentuan dalam
perhitungan trial and error adalah :
Ø Ketersediaan biji-bijian yang banyak
menyebabkan kelebihan P tetapi defisien kalsium, trace mineral dan serat.
Ø Bila dedak gandum digunakan seperempat
atau lebih dari biji-bijian, kelebihan P terjadi.
Ø Hay legum yang baik melengkapi
kelebihan P dalam biji-bijian dengan Ca yang melimpah, juga menyediakan tarce
mineral dan vitamin.
Ø Legum sangat baik untuk kuda yang
sedang tumbuh tetapi menimbulkan obesitas pada kuda dewasa yang dikandangkan
dan hanya memberinya dalam jumlah sedikit kecuali kuda dipekerjakan.
Ø Hay dua tahun kehilangan
vitamin-vitaminnya dan memerlukan penambahan vitamin A dan D, dan tidak
menggunakan bahan pakan berjamur atau berdebu.
2.5
Menyusun Pakan
Tiap
ekor kuda harus diberi pakan sesuai dengan kebutuhannya sebagai pedoman umum
dapat dikemukakan sebagai berikut :
Konsentrat harus mengandung protein 12%
atau lebih dan mengandung serat kasar sekurang-kurangnya 5%. konsentrat untuk
kuda sapihan berkadar protein 18,6%, kalsium 0,88%, dan fosfor 0,59% terdiri
dari pecahan jagung 30%, oats (sejenis gandum) 40%, dedak gandum 10%, bungkil
kedelai 15%, ampas bir 2%, kapur 1,%, kalsium fosfat 1%, dan garam 0,5%.
Selanjutnya, protein konsentrat ini terlalu tinggi untuk kuda umur setahun.
Jumlah
bahan pakan yang digunakan dihitung dari kebutuhan nutrien kuda.
Misalkan kuda yang baru disapih (umur 6 bulan), berat badan 230 Kg, kebutuhan
nutriennya 15,60 Mkal DE, 0,52 kg DP.
Bila
hanya tersedia rumput gajah, dedak gandum, dan jagung dengan kandungan nutrien
pada Tabel 5.
Tabel 5. Kandungan nutrien ketiga bahan
pakan
Bahan pakan
|
DP (%)
|
DE (Mcal/kg)
|
Rumput gajah
Dedak gandum
Jagung
|
1,9
9,4
8,5
|
1,46
1,70
3,87
|
Bila
rumput gajah diberikan 1,25% dari berat badannya = 1,25% x 230 kg = 2,875 kg.
III.
PENUTUP
3.1
kesimpulan
Kebutuhan nutrien
kuda untuk hidup pokok, kerja, dan reproduksi identik jenisnya dengan yang
dibutuhkan oleh manusia, hewan kesayangan, dan hewan ternak lainnya. jumlah
kebutuhan kuda sangat bervariasi sesuai kondisi.
Kuda
yang bekerja keras tidak dapat memenuhi kebutuhan energinya dengan makan rumput
atau hay saja, diperlukan biji-bijian untuk memenuhinya. Kuda
ukuran sedang yang bekerja keras memerlukan 12-15 pounds biji-bijian
dan sejumlah hay setiap hari untuk menjaga berat tubuhnya, sedangkan kuda dewasa
yang malas dapat menjadi gemuk dengan makan rumput dan hay saja.
Sebaiknya, biji-bijian dikurangi hingga separuhnya hari-hari kuda sedang tidak
bekerja dan hay ditambah, tetapi penggantiannya
berangsur-angsur.
Pengaruh
terbesar terhadap konsumsi pakan adalah ukuran tubuhnya, kuda yang bekerja
keras seperti kuda balap dan kuda untuk kerja peternakan, atau induk bunting
akhir atau laktasi memerlukan lebih banyak pakan. Kuda dewasa dengan kerja
ringan atau sedang akan mengkonsumsi pakan setara dengan 2-2,5% berat tubuhnya.
Tiap
ekor kuda harus diberi pakan sesuai dengan kebutuhannya sebagai pedoman umum
dapat dikemukakan sebagai berikut :
Konsentrat harus mengandung protein 12%
atau lebih dan mengandung serat kasar sekurang-kurangnya 5%. konsentrat untuk
kuda sapihan berkadar protein 18,6%, kalsium 0,88%, dan fosfor 0,59% terdiri
dari pecahan jagung 30%, oats (sejenis gandum) 40%, dedak gandum 10%, bungkil
kedelai 15%, ampas bir 2%, kapur 1,%, kalsium fosfat 1%, dan garam 0,5%.
Selanjutnya, protein konsentrat ini terlalu tinggi untuk kuda umur setahun.
DAFTAR PUSTAKA
Cunha, T.J. 1980. Horse Feeding and Nutrition. Academic Press New York London,
NRC.
1978. Nutrient Requirements of
Horse. Fourth Revised Edition. National
Academy of Sciences, Institute of Medicine, USA.
Parrakasi. 1983. Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak
Monogastrik. Angkasa, Bandung.
Pilliang, W.G.
1995. Nutrisi Vitamin. Volume II.
Penerbit IPB, Bogor.
Pilliner, S. 1992. Horse Nutrtion and Feeding. Blackwell Science, Australia.
terimakasih, sangat membantu
BalasHapus